Bolehkah Ibu Hamil Memompa ASI untuk Buah Hati yang Sedang Menyusui? Begini Kata Dokter Kandungan
Ibu hamil yang memaksa untuk memompa ASI sebaiknya memahami jika hal tersebut sangat berisiko. Oleh karena itu perlu konsultasi dengan dokter kandungan untuk mencari solusinya.
Banyak pakar kesehatan menyarankan agar jarak kehamilan anak harus diperhatikan. Bukan apa-apa bun, konon kabarnya jika jarak kehamilan terlalu dekat akan menjadi repot dan kekhawatiran. Ditambah lagi kalau bunda sedang menyusui.
Nah, kalau sudah begini tentunya hanya ada pilihan untuk memompa ASI untuk buah hati yang sedang menyusui dan juga menjaga asupan nutrisi si janin yang mASIh berada di dalam perut.
Namun, pertanyaannya, apakah hal tersebut aman? Di satu sisi memompa ASI dan sementara di sisi lain menjaga kehamilan?
Menurut obgyn dr Crystal Berry Roberts, kondisi tersebut sebenarnya memiliki risiko. Sebab jika memaksa memompa ASI di saat hamil akan menyebabkan rahim berkontraksi.
"Memompa (ASI) saat hamil bisa merangsang pelepasan oksitosin yang bisa menyebabkan rahim berkontraksi," jelasnya.
Tetapi sebagai orangtua tentunya akan berat jika menghentikan memompa ASI untuk buah hati yang mASIh dalam masa menyusui. Meski begitu sebenarnya ada satu kondisi di mana bunda bisa melakukannya namun dengan syarat.
Seperti disampaikan konsultan laktASI, Tera Hamann, jika ibu hamil sedang menyusui bayi dan perlu memompa ASI untuk memberikan nutrisi yang optimal, tentunya manfaat dari memompa ASI tersebut mungkin lebih besar daripada potensi komplikASI selama kehamilan.
Ia juga menjelaskan, selama tak ada risiko komplikASI kehamilan yang signifikan dan dokter memberikan izin, maka tidak masalah untuk ibu hamil boleh dan bisa memompa ASI. Tetapi jika ada kontraksi yang kuat dan teratur, maka wajib dihentikan aktivitas memompa ASI.
"Kontraksi acak biasanya tidak menjadi masalah, tetapi jika semakin kuat dan/atau lebih teratur, anda harus berhenti," katanya.
Melanjutkan penjelasan dr Crystal Berry mengenai risiko memompa ASI saat hamil, akan berdampak pada rahim berkontraksi yang diakibatkan pelepasan oksitosin. Jika ini terjadi, dikhawatirkan bayi yang berada di dalam kandungan akan lahir prematur.
Tak hanya itu, dr Crystal Berry juga mengungkapkan dampak lainnya, yakni bisa meningkatkan risiko keguguran.
"Memompa saat hamil bisa merangsang pelepasan oksitosin yang bisa menyebabkan rahim berkontraksi. Jika dilakukan di awal kehamilan, ini bisa meningkatkan risiko keguguran," katanya.