health

Kamis, 15 Desember 2022

Apa Itu Syndrome Ripley, Kepribadian Antisosial yang Hidup dengan Identitas Orang Lain

Ripley Syndrome dikenal dalam dunia psikologis sebagai gejala kepribadian antisosial yang mengalami gangguan identitas disosiatif atau kepribadian ganda.


Yani
Ilustrasi kepribadian ganda.

Mendengar istilah Ripley Syndrome tampaknya akan terasa asing di telinga. Namun istilah ini dalam dunia psikologis cukup dikenal sebagai gejala yang sering ditemui pada orang dengan kepribadian antisosial yang mengalami gangguan identitas disosiatif atau kepribadian ganda.

Istilah ini kali pertama diambil dari karakter utama novel lawas berjudul 'The Talented Mr Ripley' yang terbit kali pertama pada tahun 1955. Tokoh utama dalam novrl tersebut, Tom Ripley memiliki keahlian mencuri dan meniru identitas orang lain.

Karakter Tom Ripley sendiri berambisi menjalani kehidupan sebagai Dickie, seorang pria dari kalangan atas. Untuk memenuhi ambisi itu, Tom Ripley berusaha meniru Dickie seutuhnya. Pun akhirnya Dickie dihilangkan dan identitasnya dicuri Tom yang kemudian hidup sebagai Dickie.

Tak hanya itu, Tom Ripley pun melakukan kebohongan berulang dan bersikap manipulatif. Penggambaran karakter Tom Ripley itu yang kemudian diderita Ripley Syndrome, yakni umumnya pengidap akan hidup dalam kebohongan dan suka memanipulasi orang lain.

Tak hanya itu, penderita sindrom ini juga tidak akan merasa bersalah atas kebohongan yang telah mereka lakukan. Lantaran itu, ada beberapa ciri khususnya, yakni:

  • Melakukan penipuan dan kebohongan berulang
  • Bersikap manipulatif demi mendapat apa yang diinginkan
  • Tidak mematuhi aturan dan menggertak orang lain
  • Melakukan tindakan kriminal
  • Cenderung bersikap impulsif
  • Bersikap arogan dan menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain
  • Tidak memiliki empati dan tidak bisa menghargai orang lain
  • Memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain, bahkan cenderung menyakiti pasangan atau orang lain
  • Tidak bertanggung jawab, bersikap kasar, seperti temperamental, mengancam, menghina, memaki

Selain itu sindrom ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

  • Ketidakmampuan diri dalam memenuhi ekspektasi yang tinggi
  • Kurangnya kasih sayang dari orang tua
  • Riwayat keluarga dengan gangguan anti sosial atau gangguan mental lainnya
  • Memiliki citra diri yang negatif

Trauma masa lalu, seperti mendapat kekerasan fisik atau mental dari orang tua atau lingkungan, pelecehan seksual, dan atau bencana alam.

Namun seiring perkembangan media sosial, Ripley Syndrome juga semakin merebak dan memunculkan istilah Cyber Ripley Syndrome.

Perkembangan internet dan media sosial turut mempengaruhi penyebab Cyber Ripley Syndrome. Namun, pada media sosial kerap kali menjadi tempat pelarian dari kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Kemudian orang-orang mulai menciptakan sosok ideal mereka dalam media sosial. Hingga kebohongan tersebut berulang secara terus menerus. Umumnya penderita akan merasakan kebahagiaan serta kepuasan ketika berada di 'dunianya.' Sehingga sulit bagi mereka untuk merasa bersalah atas kebohongannya.

Pada kasus yang cukup serius, penderita Ripley Syndrome akan mengalami kesulitan dalam membedakan antara realitas dan kebohongan mereka, sehingga mereka akan kehilangan jati dirinya, dan kemudian terus hidup dengan kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.

Apabila penyakit ini tidak segera mendapat perawatan, maka penyakit ini akan berkembang dan menimbulkan berbagai penyakit mental lainnya, seperti hilangnya ingatan akan masa lalu, delusi, gangguan kecemasan, dan depresi.

Tag ripley syndrome cyber ripley syndrome kesehatan jiwa antisosial kepribadian ganda

Terkini