Mengapa Anak Perlu Tidur Cukup dan Apa Manfaatnya, Dok?
Simak penjelasan pakar kesehatan tentang pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas bagi anak dan manfaatnya.
Simak penjelasan pakar kesehatan tentang pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas bagi anak dan manfaatnya.
Tanya:
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga perlu tidur yang cukup dan berkualitas.
tidur tak hanya untuk istirahat dan memberikan waktu kepada tubuh untuk rileks, tetapi juga memiliki begitu banyak manfaat bagi anak.
Oleh karena itu, Parents harus memerhatikan waktu tidur dan kualitasnya. Nah, yang menjadi pertanyaan, apa saja manfaat tidur yang cukup dan berkualitas bagi anak?
Jawab:
Profesor ilmu kesehatan anak dari Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) mengingatkan pentingnya anak bisa tidur cukup agar hormon pertumbuhan yang berguna untuk tumbuh kembang tak terganggu.
"Ketika anak kurang tidur hormon pertumbuhannya turun. Kalau ini terjadi tahunan, lima sampai 10 tahun dia (anak) kurang tidur, potensi pertumbuhannya terganggu," ujar Aman dalam acara siaran langsung akun Instagram RSCM Kencana, Rabu (29/3/2023).
Waktu tidur bagi anak dalam sehari berbeda sesuai bergantung pada usianya.
Bayi baru lahir hingga saat berusia tiga bulan harus tidur selama 14 hingga 17 jam termasuk tidur siang, sementara anak usia empat hingga 11 bulan harus tidur selama 12 hingga 16 jam dalam sehari.
Aman menambahkan anak usia 12 bulan hingga tiga tahun harus tidur selama 11 hingga 14 jam dan anak usia tiga hingga empat tahun durasi tidurnya menjadi 10 hingga 13 jam termasuk tidur siang.
Sementara anak usia lima tahun hingga 13 tahun, kata Aman, dia harus tidur sembilan hingga 11 jam dan anak usia 14 hingga 18 tahun harus mendapatkan tidur delapan hingga 10 jam.
"Bahkan sampai selesai masa anak yang 18 tahun ini, tidak ada ditawar-tawar lagi tidur harus minimal delapan jam," tutur Aman.
Dia mengatakan tidur termasuk hak anak dan apabila anak kehilangan hak itu maka pertumbuhannya menjadi tidak optimal serta berpotensi mengalami beberapa penyakit termasuk diabetes.
"Kortisol meningkat (saat anak kurang tidur). Ini juga menganggu pertumbuhannya, membuat anak lebih gemuk dan overweight (kelebihan berat badan) sebelum menjadi diabetes," kata Aman.
Agar anak bisa tidur cukup, Aman mengingatkan orangtua untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak bisa tidur termasuk menghindarkan mereka terpapar gawai sebelum tidur.
"Kejadiannya saat ini, anak bukan membaca buku atau dibacakan cerita sebelum tidur tetapi lebih banyak lihat gawai. Gawai ini ada blue light (sinar biru)-nya, terutama saat malam, (menyebabkan) melatonin turun," kata Aman.
Melatonin adalah hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh kelenjar pada otak, yang membantu tubuh untuk tidur dan terjaga.