konsultasi

Selasa, 7 Februari 2023

Ashanty Kini Pasang KB Spiral Nonhormonal, Apa Bedanya dengan yang Hormonal?

Ashanty sempat jalani operasi kecil pelepasan KB spiral hormonal.


Ery Syahria
Ashanty [Instagram/ashanty_ash]
Ashanty [Instagram/ashanty_ash]

Ashanty baru-baru ini jalani operasi kecil pelepasan alat kontrasepsi KB spiral hormonal. Spiral tersebut sudah kadaluarsa karena harusnya sudah dilepas pada tahun kelima.

Menurut Ashanty, spiral yang dipakai hanya boleh dipasang di organ vitalnya selama lima tahun. Tapi ini sudah mau menginjak tahun ketujuh.

"Merk Mirena hanya boleh lima tahun, cuma aku kelamaan. Jadi benangnya sudah nggak kelihatan. Dokter mau ambil pasti sakit banget," kata Ashanty di Youtube The Hermansyah A6 baru-baru ini.

Pelepasan spiral sebenarnya bisa dilakukan tanpa melalui operasi. Tapi karena benang spiralnya sudah tak terlihat, tindakan tersebut harus diambil.

"Susah dicabutnya karena sudah kelamaan. Dia itu udah pendek banget, nggak bisa keambil sama dokter, karena kayak sudah nempel," ujarnya.

Ashanty pun harus dibius untuk menghindari rasa sakit ketika operasi. Menurutnya, pelepasan spiral hanya berlangsung 15 menit.

Setelah dilepas, dokter memasang spiral nonhormonal. Dengan alat kontrasepsi jenis ini, dia akan alami menstruasi lagi.

Lantas apa bedanya KB spiral nonhormonal dengan yang hormonal?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari lebih dulu kita bahas definisi KB spiral dan fungsinya.

Dilansir dari laman Alodokter, KB spiral atau juga disebut intrauterine device (IUD) adalah salah satu jenis alat kontrasepsi bagi perempuan yang fungsinya mencegah kehamilan. Menyerupai huruf T, KB spiral digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim lewat vagina.

KB spiral dipercaya sebagai alat kontrasepsi yang paling efektif dan aman selain sterilisasi dan KB susuk. Sebab, KB spiral punya tingkat keberhasilan sampai 99 persen. Hanya saja, tidak semua perempuan dapat memakai KB jenis ini.

Nah, KB spiral ini ada dua jenis. Pertama KB spiral nonhormonal atau berlapis tembaga. Jenis KB spiral ini berlapis tembaga dan bisa dipakai sapai 10 tahun. Cara kerja KB jenis ini dengan cara melepaskan unsur tembaga di dalam rahim sehingga sel-sel sperma tak dapat mencapai sel telur.

Selain itu, kandungan tembaga juga bisa menyebabkan sel telur yang sudah dibuahi tak menempeldi dindin rahim dan berkembang jadi janin. KB jenis ini juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat. Namun, pemasangannya harus dalam 5 hari setelah berhubungan seksual.

Kedua adalah KB spiral hormonal. Berbeda dengan yang pertama, KB spiral jenis ini tak berlapis tembaga, melainkan hormon progestin yang bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks sehingga sel sperma tidak dapat mencapai sel telur.

Hormon progestin juga bisa menipiskan lapisan dinding rahim dan menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap dibuahi dari ovarium (indung telur).

Usia KB spiral jenis ini juga tak selama versi pertama tadi. KB spiral hormonal hanya dapat digunakan 3-8 tahun. 

Tag ashanty alat kontrasepsi kb spiral kb spiral hormonal kb spiral nonhormonal

Terkini