Waspada, TBC Juga Bisa Menyerang Anak
TBC adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis serta dapat menyerang dewasa maupun anak-anak.
TBC adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis serta dapat menyerang dewasa maupun anak-anak.
Jumlah penderita TBC anak cukup tinggi di Indonesia. Tahun 2019, terdapat 63.148 kasus TBC anak.
Penyebaran bakteri ini sangat mudah sebagai salah satu faktor tingginya kasus TBC pada anak.
TBC biasanya ditularkan oleh penderitanya lewat udara ke orang yang ada disekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker.
Nah, Moms n Dads harus waspada dan perlu mengetahui berbagai gejala apabila anak mengalami TBC.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, gejala TBC pada anak secara umum adalah sebagai berikut:
- Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir
- Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab
- Suhu umumnya tidak tinggi
- Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik
- Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain
- Munculnya benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan selangkangan
Jika sudah parah TBC tak hanya menyerang paru-paru tetapi bisa juga organ lainnya seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang, dan kulit.
Tetapi Moms, ada perbedaan diagnosa TBC terhadap anak dan dewasa. Pemeriksaan pada dewasa biasanya dengan dahak namun bila pemeriksaan dahak pada anak biasanya agak sulit.
Jika hasil pemeriksaan dahak anak negatif, ada akses tuberkulin atau foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.
TBC anak bisa disembuhkan dengan pengobatan TBC yang tepat.
Namun, jika obat tidak diminum dengan disiplin dan sampai tuntas, maka dapat beresiko menjadi TBC resistan atau kebal obat.
Karena itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC pada anak yaitu:
- Vaksinasi BCG pada bayi yang baru lahir
- Pemberian asupan gizi seimbang untuk menjaga imunitas anak
- Cari sumber penularan, adakah orang yang sakit TBC tinggal serumah atau yang kontak erat dengan anak.
Orang yang sakit TBC ini harus mendapat pengobatan TBC yang kuat dan tuntas.
- Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada anak yang kontak serumah dengan pasien TBC aktif.
- Upayakan menjaga lingkungan rumah/ tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Moms, selain mengetahui gejala dan pencegahan tersebut, Moms harus tetap terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), segera membawa anak ke dokter apabila mengalami gejala TBC untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan secara tepat.