health

Selasa, 24 Januari 2023

Moms Harus Tahu, Ini Tahapan Pemberian MPASI yang Benar dan Bahaya MPASI Dini bagi Bayi

Penjelasan lengkap dari dokter spesialis gizi tentang tahapan pemberian MPASI yang benar dan bahayanya MPASI dini bagi bayi, penting untuk Moms ketahui.


Cahyaningrum
Ilustrasi bayi diberi MPASI. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)
Ilustrasi bayi diberi MPASI. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Makanan pendamping ASI alias MPASI umumnya diberikan ketika bayi menginjak usia 6 bulan.

Namun ada sebagian Moms yang memberikan MPASI kepada buah hatinya di bawah usia 6 bulan alias MPASI dini.

Lantas, Apa Risiko atau Bahaya MPASI Dini bagi Bayi? 
Dokter spesialis gizi, dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK mengatakan bahwa pemberian MPASI pada bayi di bawah usia 6 bulan berisiko pada sistem pencernaannya lantaran belum mampu menyerap makanan dengan baik, sehingga bisa berisiko tersedak hingga kolik.

"Ada gangguan misalnya anak sering banget kolik. Mungkin karena sudah terlalu dini diberikan MPASI. Ada risiko tersedak hingga kematian pada anak, jadi bahaya juga," ungkapnya.

Oleh karena itu, dr. Raissa menyarankan sebaiknya bayi usia di bawah 6 bulan hanya diberikan air susu ibu alias ASI.

"Kadang-kadang ada yang umur empat bulan itu sudah MPASI, padahal anaknya juga belum bisa menyerap banget makanan yang diberikan," ujarnya yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Cabang DKI Jakartdi Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tahapan Pemberian MPASI Sesuai Usia Bayi
Nah, saat si kecil mencapai usia enam bulan, dr. Raissa mengingatkan Moms untuk memerhatikan tekstur MPASI yang dibuatnya.

"Anak usia enam bulan sampai delapan bulan dapat diberikan bubur halus dua hingga tiga kali sehari, lalu ditingkatkan menjadi bubur saring sampai bubur kasar. Selain bubur, anak juga bisa diberikan buah yang dihaluskan sebanyak satu hingga dua kali per hari dan ASI diteruskan," terangnya merinci.

Kemudian, pada anak usia sembilan hingga 11 bulan, dr. Raissa menganjurkan Moms memberikan MPASI seacara bertahap, mulai bubur tim saring sampai nasi tim sebanyak tiga hingga empat kali sehari.

"Berikan jenis makanan yang lebih bervariasi, bisa juga buah yang dihaluskan satu hingga dua kali per hari, dengan ASI diteruskan," imbuhnya.

Pada anak usia enam bulan hingga 11 bulan, kata dr. Raissa, jumlah yang diberikan setiap makan sekitar 125 mililiter atau setengah gelas sebagai target, tapi disesuaikan dengan keinginan anak. "Jadi, nggak boleh dipaksakan," tambahnya.

Sementara untuk usia 12 bulan sampai 23 bulan, bayi sudah bisa diberikan nasi tim hingga makanan keluarga.

"Jumlah yang dapat ditingkatkan menjadi 175 mililiter hingga 250 mililiter, namun tak boleh dipaksakan dan sesuai keinginan anak," jelasnya lagi.

Dokter Raissa mengingatkan, komposisi makanan sebaiknya tetap memerhatikan gizi seimbang yakni memasukkan karbohidrat, protein, lemak sebagai tiga komponen utama, ditambah zat besi.

"Jangan lupa zat besi terutama didapatkan dari protein hewani. Itu dia penting sekali protein hewani pada anak yang mulai MPASI," tutupnya.

Bagaimana Moms, sekarang sudah mengerti 'kan, mengapa bayi nggak disarankan MPASI dini dan tahapan pemberian MPASI yang benar.

Semoga bermanfaat ya penjelasan dari dr. Raissa tentang usia tepat pemberian MPASI dan tahapannya.  

Tag mpasi mpasi dini tahapan mpasi bahaya mpasi dini

Terkini