Millen Cyrus yang Seorang Pria Bisa Produksi ASI, Begini Penjelasan Medisnya
Faktanya, laki-laki juga memiliki hormon estrogen yang berperan dalam produksi ASI.
Millendaru adalah satu di antara selebgram Tanah Air yang blak-blakan sebagai transgender. Meskipun sampai sekarang, dia belum jalani operasi kelamin.
Keponakan Ashanty ini cuma jalani operasi payudara. Ya, penampilan Millen usai operasi tersebut benar-benar membuatnya seperti perempuan.
Mengejutkan lagi, Millen Cyrus mengaku bahwa payudaranya bisa memproduksi asi. Hal ini dia ungkap saat hadir jadi bintang tamu di Nexera Entertainment.
"Nipple aku bisa ngeluarin susu justru," kata Millen.
Terkait kondisi ini, Millen sudah bertanya pada dokter. Sang dokter menjelaskan payudara Millen bisa mengeluarkan asi karena hormon.
"Karena aku take hormon. Jadi kalo kebanyakan, bisa ngeluarin air susu," ujar Millen Cyrus.
Lantas, apakah benar klaim Millen Cyrus bahwa laki-laki bisa menghasilkan asi?
Hormon esterogen paling berperan atas produksi asi pada perempuan. Hormon tersebut berlimpah selama 9 bulan masa kehamilan.
Faktanya, laki-laki juga memiliki hormon estrogen. Meskipun jumlahnya tak sebanyak di tubuh perempuan. Karena itu, butuh waktu untuk merangsangnya agar jadi lebih banyak.
Sama seperti perempuan, pria juga terlahir dengan kelenjar susu. Oleh sebab itu, laki-laki juga bisa memproduksi asi jika kadar estrogen dalam tubuhnya meningkat.
Laktasi atau proses menyusui bagi laki-laki bisa terjadi dalam kondisi tertentu. Apa saja? Simak ulasannya seperti dilansir dari laman Hubpages berikut ini.
1. Laki-laki yang sedang mengalami ketidakseimbangan hormon
2. Seorang laki-laki dalam proses pengobatan, yang efeknya dapat merangsang kelenjar susu. Biasanya disebabkan oleh obat hormonal regimen yang diresepkan untuk mengobati beberapa kondisi kesehatan. Kondisi ini mungkin yang dialami Millen Cyrus.
3. Adanya stimulasi atau rangsangan pada payudara yang dilakukan secara teratur
4. Berada di bawah tekanan. Terdapat beberapa laporan dari tawanan perang yang dapat memproduksi susu karena keadaan yang stres dan kurangnya makanan.