health

Jumat, 24 Februari 2023

Jangan Ganti ASI dengan Susu Kental Manis

Susu kental manis juga tidak cocok diberikan kepada bayi yang masih berusia di bawah satu tahun.


Yani
Ilustrasi susu kental manis
Ilustrasi susu kental manis

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahwa susu kental manis bukan untuk pengganti asupan Air Susu Ibu.

Bahkan, susu kental manis juga tidak cocok diberikan kepada bayi yang masih berusia di bawah satu tahun.

"susu kental manis bukan suatu bentuk minuman, tetapi pelengkap sajian," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, jika asupan gizi dalam masa tumbuh kembang anak tidak bisa dipenuhi susu kental manis.

Justru dalam salah satu studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), terkuak jika balita diberikan nasi, susu kental manis, lauk kentang goreng, mie instan dan kuah bakso bisa menyebabkan stunting.

"Penyebab stunting karena pola makan. Jadi, tentang susu kental manis ini sebenarnya sudah ada beberapa kali sosialisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), juga bersama Kemenkes," katanya.

Ia menjelaskan dalam kandungan susu kental manis memiliki karakteristik kadar lemak susu tak kurang dari 8 persen, dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen.

Hal ini sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk (CXS 282-1971 Rev. 2018).

"Kadar gula yang cukup tinggi pada susu kental manis juga harus menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua. Karena sesuai aturan Kemenkes, maksimum 50 gram," katanya.

Ia juga mengatakan, hal lain yang dapat memicu kejadian stunting, yakni karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu turut memengaruhi kondisi malnutrisi pada janin.

Tag susu kental manis ASI kemenkes

Terkini