Kenali Manfaat Sarapan Bergizi bagi Tumbuh Kembang Anak
Makanan bergizi di pagi hari sangat dianjurkan agar tumbuh kembang anak baik.
Dalam memulai aktivitas sehari-hari, sarapan menjadi salah satu elemen penting dalam tumbuh kembang anak lantaran dibutuhkan zat gizi yang bisa membantu kegiatan, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Menurut Dosen Gizi Universitas Esa Unggul Nazhif Gifari, SGz, MSi, zat gizi tersebut dibutuhkan anak supaya bisa melakukan aktivitas fisik, berpikir dan belajar.
"Jika anak-anak kita ingin proses belajarnya penuh konsentrasi, saat pagi hari harus selalu sarapan," katanya seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut, ia mengemukakan sejumlah manfaat sarapan, yakni dapat mencegah dehidrasi setelah puasa sepanjang malam, menstabilkan glukosa darah, mencegah hipoglikemia, mencegah obesitas, meningkatkan fungsi kognitif, dan meningkatkan semangat belajar serta beraktivitas pada anak.
Nazhif mengemukakan, dalam menu sarapan diperlukan kandungan gizi yang seimbang.
Selain harus mengandung sumber energi dan serat yang cukup, penting juga diperhatikan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL), agar terhindar dari masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa yang melewatkan sarapan atau mengonsumsi sedikit makanan pada pagi hari, dua kali lebih berisiko mengalami pengerasan arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung mematikan.
Studi tersebut berdasarkan hasil yang disiarkan Journal of the American College of Cardiology. Dalam hasil penelitian, terungkap tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit itu berkembang pada orang-orang yang melewatkan sarapan.
Para peneliti mengatakan penemuan mereka dapat menawarkan perangkat penting dalam penanganan penyakit kardiovaskular, pembunuh nomor satu di dunia yang telah merenggut 17,7 juta nyawa pada 2015 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Orang-orang yang sering melewatkan sarapan pagi secara keseluruhan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," menurut penulis hasil studi Direktur Mount Sinai Heart dan pemimpin redaksi Journal of the American College of Cardiology, Valentin Fuster.
"Studi ini memberikan bukti bahwa ini salah satu kebiasaan buruk yang secara proaktif dapat diubah untuk mengurangi risiko penyakit jantung."
Laporan itu didasarkan pada survei terhadap 4.000 pekerja paruh baya di Spanyol, yang kondisinya dipantau selama enam tahun. Sekitar satu dari empat orang makan pagi bernutrisi tinggi, yang meliputi 20 persen atau lebih kalori untuk satu hari.