Jangan Anggap Sepele Depresi pada Anak, Bisa Sebabkan Obesitas
Depresi bisa membuat anak obesitas dan memicu penyakit
Banyaknya tekanan yang didapat anak dari lingkungan sekolah hingga lingkungan, ternyata bisa membuat depresi. Dampak depresi tersebut bakal mempengaruhi kesehatan sang anak seperti obesitas.
"Anak yang obesitas cenderung mengalami krisis percaya diri. Biasanya dia paling terakhir dipilih dalam kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik," kata Psikolog Aurora Lumbantoruan.
Menurut pendiri KEARA Konsultan Psikologi ini, kondisi seperti itu membuat anak yang kegemukan akan makin sulit bergaul. Ia menjelaskan, jika anak yang mengalami obesitas akan merasa jika dirinya tidak diterima.
"Mereka juga sering mendapat label atau panggilan terkait kondisi tubuhnya yang gemuk," kata Aurora.
Sementara pada remaja putri, obesitas akan semakin menambah tekanan, karena citra masyarakat secara umum memandang perempuan cantik dengan bentuk tubuh yang langsing. Sedangkan pada anak laki-laki, hal tersebut tidak terjadi.
Selain itu, ia mengemukakan, anak obesitas cenderung disalahkan atas kegemukannya dan bisa menempatkan dirinya dalam risiko depresi.
"Dia jadi makin menarik diri dan kesepian, merasa tidak berdaya, dan tidak tahu lagi harus bagaimana," kata Aurora.
Masih menurut Aurora, anak dengan obesitas perlu dukungan dari lingkungan keluarga dan teman-temannya karena memiliki masalah yang kompleks. Ia mengemukakan, orangtua dinilai turut andil dalam kegemukan karena pola makan anak.
Karena itu, sebaiknya orang tua tidak terlalu sering memberikan makanan manis pada anak. Selain itu, tidak perlu selalu memberikan hadiah berupa makanan kepada anak. Ia juga mengingatkan, kebiasaan di keluarga dan lingkungan keluarga yang membuat anak jarang bergerak juga menyumbang obesitas.
"Orang tua perlu memperbaiki pola makan keluarga, dorong anak beraktivitas fisik, dan berikan `reward` bukan berupa makanan tetapi bisa berupa kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga," katanya.