Ini Waktu yang Tepat Perkenalkan Susu Sapi kepada Bayi
Susu sapi menjadi salah satu asupan untuk anak bayi sebagai salah satu pendamping setelah ASI sudah tidak lagi diberikan,
Asupan susu saat bayi menjadi salah satu yang penting bagi pertumbuhan. ASI menjadi salah satu faktor utama yang harus diberikan kepada bayi hingga usia maksimal. Meski begitu, timbul pertanyaan, kapan anak bisa minum susu sapi sebagai pengganti ASI?
Sebenarnya, bayi boleh minum susu sapi sejak baru lahir tetapi dengan catatan dalam kondisi darurat atau atas dasar indikASI medis.
Namun dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, susu sapi biasanya boleh diberikan pada anak di atas 12 bulan. Sebab, pada bayi usia di bawah satu tahun, terutama sebelum enam bulan, ASI memang menjadi makanan terbaik bagi tumbuh kembang bayi.
ASI diyakini merupakan satu-satunya makanan yang bisa dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan bayi yang belum optimal. Lantaran itu, bayi tidak dianjurkan untuk makan apa pun selain ASI sebelum usianya mencapai 6 bulan, sekalipun itu susu sapi.
Dalam kandungannya, susu sapi memiliki konsentrASI protein dan mineral yang cukup tinggi. Jika susu sapi diberikan pada anak bayi secara sembarangan, tanpa indikASI medis, kandungan susu dapat membebani kerja ginjal bayi yang mASIh dalam perkembangan.
Lantaran itu, susu sapi biasanya mulai sering dikonsumsi anak sejak usia 2 tahun ke atas, sebagai makanan selingan atau penambah asupan. Kondisi tersebut terjadi setelah anak tidak lagi minum ASI.
Namun jika ingin mengalihkan anak mengonsumsi susu sapi kepada anak balita, lebih baik dikonsultASIkan kepada dokter terkait boleh tidaknya atau perlu tidaknya anak minum susu sapi. Untuk memperkenalkannya kepada balita, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Perkenalkan secara pelan-pelan
Beberapa bayi mungkin mengalami gangguan pencernaan saat beralih ke susu balita. Lantaran, perut kecil mereka membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kandungan dalam susu sapi yang berbeda dari ASI. Saat anak minum susu sapi, mereka mungkin akan mengalami sembelit atau menunjukkan gejala alergi susu sapi, terutama jika diberikan langsung dalam jumlah banyak.
Untuk mengantisipASInya, bisa mengurangi ketidaknyamanan dengan porsi yang lebih kecil di awal. Kemudian, bisa meningkatkannya pelan-pelan hingga batas yang dianjurkan saat anak mulai terlihat nyaman minum susu.
- Hindari berikan susu mendekati jadwal makan utama
Untuk anak berusia satu tahun ke atas, susu sapi bukanlah makanan utama. Lantaran itu, menawarkan anak minum susu saat jadwal makan camilan mungkin bisa membantunya menerima dengan lebih mudah. Selain di waktu makan camilan, bisa membuat waktu rutin khusus minum susu sapi seperti sebelum tidur.
- Gunakan peralatan minum yang menarik
Selain dua tips tersebut, menggunakan peralatan minum yang lucu seperti gelas dengan gambar karakter yang anak sukai bisa menjadi langkah selanjutnya. Pendekatan ini dilakukan karena tidak semua anak akan dengan mudah menerima makanan atau minuman yang sebelumnya tidak pernah mereka konsumsi seperti susu sapi.