health

Selasa, 6 Desember 2022

Waspada Moms n Dads, Sederet Risiko Ini Mengintai bila Nggak Jaga Jarak Kehamilan

Moms n Dads harus tahu apa bahayanya bila jarak kehamilan terlalu dekat.


Cahyaningrum
Ilustrasi ibu hamil didampingi suami. (Foto: Pexels/Amina Filkins)
Ilustrasi ibu hamil didampingi suami. (Foto: Pexels/Amina Filkins)

Moms n Dads ada imbauan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menjaga jarak kehamilan

Imbauan jaga jarak kehamilan ini, kata Menkes Budi Gunadi, untuk mencegah kematian bayi baru lahir. 

Nggak cuma itu, Menkes Budi Gunadi juga mengimbau perempuan untuk nggak hamil di usia muda -- dibawah usia 20 tahun, karena ada sejumlah risiko mengintai ibu hamil muda dan bayi dalam kandungan. 

Moms yang hamil di usia muda, terutama dibawah usa 20 tahun bisa berisiko hipertensi. Kok bisa? Karena dilihat dari sisi medis dan kedokteran, sel telur pada perempuan berusia 20-an tahun belum kuat dan matang untuk mengalami kehamilan

Kondisi ini tentu saja bisa menyebabkan tekanan darah pada perempuan yang hamil di usia muda akan meningkat.

Nah, hipertensi atau tekanan darah tinggi ini akan menyebabkan ibu hamil merasa pusing dan sakit yang berlebihan. 

Keluhan tersebut bisa meningkatkan risiko pendarahan saat kehamilan.

Selain hipertensi, perempuan hamil di usia muda juga rentan anemia terutama setelah melahirkan.

Hal ini bisa terjadi, karena di usia muda, tubuh Moms belum kuat sehingga berisiko mengalami perdarahan. Inilah yang menjadi penyebab anemia. 

Risiko lain yang mengintai Moms yang hamil di usia muda adalah bisa meningkatkan risiko keguguran. 

Kondisi  ini bisa terjadi lantaran rahim belum siap dengan kehamilan pada usia muda. Nggak cuma itu, hamil dibawah usia 20 tahun juga bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin nggak normal. 

Akibatnya, Moms bisa perdarahan hebat yang memicu keguguran. Belum lagi risiko kecacatan fisik pada bayi dan bayi lahir prematur, serta risiko kesehatan lainnya.

Nah, kalau ditanya mengapa menjaga jarak kehamilan itu penting? Dengan menjaga jarak kehamilan, kondisi fisik dan mental Moms sudah kuat, sehingga bila ingin hamil lagi tidak berisiko bagi kesehatannya.

Selain itu dengan menjaga jarak kehamilan – yaitu sekitar 2 tahun jarak antara anak sebelumnya dengan bayi berikutnya, finansial untuk biaya melahirkan dan kebutuhan buah hati  bisa disiapkan lebih maksimal, serta Moms n Dads juga punya waktu yang cukup untuk memperhatikan buah hati yang lebih tua.  

"Bilangin ke suaminya, jangan cepet-cepat hamil lagi, baru lahir udah menghamili istrinya lagi. Jaga jarak kehamilan, jangan terlalu dekat," pesan Menkes Budi Gunadi saat memberi kata sambutan di Pekan Ilmiah Tahunan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) di Jakarta, Minggu (20/11/2022).

Jaga jarak kehamilan memang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat kata Menkes Budi Gunadi, angka kematian bayi di Indonesia termasuk salah satu tertinggi di ASEAN. 

Data saat ini menunjukkan angka kematian bayi mencapai 24 per 1.000 anak. Duh, sungguh memprihatinkan, Moms. 

Oleh karena itu, kata Menkes Budi Gunadi, kemenkes ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka kematian bayi menjadi 14 per 1.000 anak pada 2024. 

"Saya lihat negara paling bagus (di ASEAN) kematian bayi ada di Singapura itu 1,8 per 1.000 bandingkan dengan kita yang 24 per seribu, itu besar sekali. Jadi walaupun kita turun ke 14 per 1.000, masih delapan kali lipat atau 800 persen lebih tinggi dari Singapura. Jadi, harusnya kita ambisi turunkan sampai kurang dari 10 per 1.000 anak," terangnya. 


 

  



 

Tag jarak kehamilan kehamilan kesehatan ibu hamil

Terkini