Tinggalkan Kebiasaan Ini agar Bau Mulut Menjauh Selama Puasa Ramadhan

Bau mulut bagi sebagian orang yang berpuasa kerap dijadikan persoalan serius. Padahal Bau mulut sendiri otomatis terjadi karena berkurangnya produksi air liur di dalam mulut.

Namun jika hal tersebut ditambah dengan kebiasaan merokok yang terus dilakukan selama Ramadhan maka akan menimbulkan Bau mulut menjadi bertambah.

"Sebetulnya rokok itu selain nggak baik untuk kesehatan, buat mulut itu nggak baik. Karena asap rokok yang dihisap itu kan, pertama, panas jadi rongga mulutnya kering. Kedua, karena kandungan di dalam rokok itu kan ada nikotin dan tar yang akan bikin stay di gigi," kata dokter gigi spesialis prostodonsia drg Inge Paramitha, Sp.Pros seperti dikutip Antara.

Meski begitu, ia mengemukakan  tidak hanya rokok yang sebenarnya bisa berpotensi menimbulkan Bau mulut. Ia mengemukakan, semua jenis makanan, terutama makanan yang berbau tajam, memiliki potensi untuk menimbulkan Bau mulut.

Tetapi Bau mulut bisa dicegah, selama seseorang tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut selama berpuasa.

"Yang paling penting itu sebenarnya bukan menghindari makanan tapi menjaga kebersihan mulut sama konsumsi air putih yang cukup," ujarnya.

Lantaran itu, perlu melakukan sikat gigi secara tepat agar sisa makanan di celah-celah gigi dapat hilang sepenuhnya.

Selama Ramadhan, waktu yang dianjurkan untuk sikat gigi dilakukan sebelum tidur dan setelah makan sahur.

Lebih lanjut, ia mengingatkan, takaran pasta gigi yang dioleskan di atas permukaan sikat hanya diperlukan sebanyak 'sebiji jagung' agar tidak menghasilkan terlalu banyak.

Kemudian setelah sikat gigi, sisa busa dari pasta gigi cukup dibuang atau diludahkan.

Setelah itu, tunggu selama 30 menit dan selanjutnya diperbolehkan untuk berkumur.

Langkah tersebut perlu dilakukan agar kandungan aktif dalam pasta gigi bisa menyerap ke dalam gigi.

"Yang baik itu malah sebenarnya sesudah kita sikat gigi, itu nggak berkumur terlalu sering. Jadi pasta giginya itu nggak sekali hilang," ujarnya.