Ternyata Kecanduan Belanja Bisa Menjadi Tanda-tanda Gangguan Mental, Begini Penjelasannya
Kecanduan belanja bisa menjadi tanda-tanda gangguan mental, tentunya hal tersebut harus dikenali cirinya dan tentu saja di-rem.
Berbelanja menjadi salah satu kegiatan yang bisa dibilang sebagai rekreasi bagi sebagian besar orang. Pada zaman sekarang ini, orang dimudahkan dengan berbelanja setelah hadirnya aplikasi belanja online. Kondisi inilah yang kemudian membuat belanja secara konvensional cenderung berkurang.
Namun perubahan pola belanja akan bisa menyebabkan candu karena kemudahan yang ditawarkan. Bahkan jika tidak diperhitungkan masak-masak, belanja yang berlebihan bisa menjadi tanda gangguan mental.
Lantas bagaimana bisa disebut kecanduan belanja bisa menjadi tanda-tanda gangguan mental?
Dokter Saddam Ismail mengemukakan beberapa ciri yang menunjukan kecanduan belanja. Ia merangkumnya menjadi beberapa ciri, yakni:
1. belanja untuk mengalihkan
Kegiatan belanja seperti ini, menurut Healty Vloger-diet tips-lifestyle, Dokter Saddam dilakukan saat seseorang dalam kondisi emosional tidak stabil, seperti sedang stres, marah, atau bertengkar dengan pasangan. Bahkan, sedang frustasi apalagi saat merasa kesepian. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan orang berbelanja.
2. Berbelanja secara berlebihan
Biasanya sering ditemui seseorang membeli barang tanpa membayangkan kegunaan. Sehingga barang apa saja yang ditemuinya kemudian dibeli. "Penting nggak penting, butuh nggak butuh barangnya dibeli," kata Dokter Saddam.
3. Berbelanja di luar kondisi finansial
Berbelanja tentunya tidak bisa dipisahkan dengan kemampuan secara ekonomi. Dalam konteks ini, Dokter Saddam mengemukakan, belanja di luar kondisi finansial, artinya sampai berutang, sampai meminjam ke orang lain, walaupun nanti ujungnya tidak mampu membayar.
"Nah ini yang di luar kemampuan," ujarnya.
4. Merasa gembira setelah berbelanja dan diikuti rasa penyesalan
Jika kondisi ini dilakukan secara terus menerus, jadi harus hati-hati bagi yang memiliki ciri-ciri ini. Lantas bagaiaman cara mengatasinya?
Dokter Saddam memberikan sejumlah tips untuk mengerem atau mengantisipasi kecanduan belanja, yaitu:
1. Bijak dalam menggunakan uang
Ketahui batas finansial jangan sampai nanti di awal bulan belanja berlebihan di tengah bulan sudah kehabisa uang, padahal utang masih ada.
2. Lihat dulu saat ingin berbelanja, apakah penting barang yang ingin dibeli
Kalau memang butuh sesuai dengan fungsinya ya dibeli, tetapi balik lagi lihat kondisi finansial. Jadi intinya buat perencanaan keuangan dengan baik.
3. Alihkan ke hal positif lain ketika sedang stres, cemas dan gelisah.
Pengalihan ini dilakukan dari kebiasaan berbelanja saat emosi labil dengan ke arah yang positif, seperti memancing, nonton drakor, berolahraga, atau berkumpul dengan sahabat. Jadi jangan sampai stres karena belanja berlebihan.
4. Buatlah daftar belanja
Sebelum belanja sesutau barang, lebih baik membuat daftar apa saja yang akan dibeli. Sehingga saat menerima gaji, kita akan tahu habisnya berapa banyak uang yang dikeluarkan saat belanja. Dan tentunya, meminta bantuan orang terdekat, pasangan atau keluarga untuk mengingatkan kalau seandainya sudah berbelanja berlebihan.
Jika gejala kecanduan berbelanja masih tetap tinggi, ia menyarankan untuk berkonsultasi ke psikolog atau ke dokter.