health

Sabtu, 3 Desember 2022

Sebelum Terlambat, Ada Baiknya Kenali Prediabetes untuk Cegah Penyakit Diabetes

Penyakit diabetes dalam beberapa waktu belakangan sangat rentan menyerang semua warga dari berbagai kalangan usia.


Yani
Ilustrasi mengecek kadar gula dalam darah untuk cegah diabetes. (Freepik)
Ilustrasi mengecek kadar gula dalam darah untuk cegah diabetes. (Freepik)

Penyakit diabetes dalam beberapa waktu belakangan sangat rentan menyerang semua warga dari berbagai kalangan usia. Namun sebelum seseorang dinyatakan mengidap diabetes, dikenal dengan istilah prediabetes.

Untuk diketahui, prediabetes merupakan tahapan yang dilalui sebelum memasuki fase diabetes mellitus (DM) tipe 2.

Kondisi tersebut terjadi ketika kadar gula darah mulai melebihi batas normal, namun belum terlalu tinggi sehingga belum dikategorikan sebagai penyakit DM. Namun jika terus dibiarkan, prediabetes akan berkembang menjadi DM.

Lantaran itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan diabetes Dicky L Tahapary mengingatkan masyarakat untuk aktif bergerak sebagai salah satu cara mengintervensi prediabetes tidak menjadi diabetes.

"Di Indonesia, sekitar sepertiga populasi dewasa itu prediabetes. Kalau tidak dikelola bisa jadi diabetes dalam 5 tahun, 10 tahun kemudian tergantung pola hidupnya tergantung kerentanan genetik," katanya seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut, dia mengemukakan, jika hampir semua prediabetes tidak memiliki keluhan dan hanya akan terdeteksi pada saat melakukan skrining atau medical check up

Ia pun mengemukakan, pencegahan agar predibates tidak menjadi diabates bisa dilakukan dengan aktif bergerak, termasuk bagi orang dengan faktor resiko genetika atau faktor keturunan diabetes.

"Keturunan diabetes tidak bisa diubah, tapi pola hidupnya bisa diubah. Aktif bergerak, rajin jalan, jangan banyak duduk lama, olahraga 150 menit, seminggu, 2,5 jam per minggu, rajin olahraga, yang lain seperti senam ritmik atau aerobik serta pola makan juga diatur," ujarnya.

Dicky juga mengemukakan, jika gula darah normal pada kondisi puasa berada di bawah 100 mg/dL dan di bawah 140 mg/dL setelah dua jam makan, maka kadar gula darah di atas tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai prediabetes.

Namun jika kandungan gula darah berada pada tahap pradiabetes dan semakin mendekati diabetes, yakni di angka 200 mg/dL, maka intervensi yang dilakukan harus lebih agresif agar tidak menjadi diabetes.

"Justru yang paling penting untuk prefensi adalah waktu prediabetes ini, supaya bisa kita balikkan lagi ke normal. Jangan pernah terjadi diabetes," katanya.

Berdasarkan panduan pola hidup sehat terbaru, terdapat 'Lima S' yang harus diperhatikan untuk menjadi manusia yang sehat.

Pertama, sitting atau tidak duduk terlalu lama, jika duduk dalam waktu satu jam maka dibutuhkan peregangan selama 5-10 menit.

Kedua adalah steping, yakni banyak berjalan. Ketiga, sweating yakni berkeringat minimal 30 menit sehari atau 2,5 jam per minggu.

Lalu melakukan olahraga bersifat strengthening seperti squat, pushup, situp, plank dan sejenisnya. 

Kemudian yang terakhir, sleep atau tidur. Tidur yang berkualitas dari sisi kualitas, kuantitas dan keteraturan sangat dibutuhkan untuk membantu kesehatan.

Tag diabetes prediabetes penyakit gula

Terkini