health

Rabu, 21 Desember 2022

Lama Nggak Menyusui bikin ASI Tersendat, Dokter Anak Ungkap 8 Tips Agar Lancar Lagi

ASI yang tersendat bisa memengaruhi kesehatan bayi.


Cahyaningrum
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Pexels/Wendy Wei)
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Pexels/Wendy Wei)

Lama nggak menyusui terkadang bisa memengaruhi jumlah air susu ibu (ASI), saat Moms dikaruniai momongan lagi.

Moms tentu galau dan sedih kalau saat menyusui, produksi ASI nggak lancar. Si kecil pun bakalan rewel atau uring-uringan bila ASI yang keluar tersendat.

Sebenarnya Apa Sih yang Bikin ASI Nggak Lancar? 
Ada banyak kondisi di mana ASI nggak lancar, karena stres atau lelah bekerja setelah cuti melahirkan, sakit dalam kurun waktu tertentu sehingga nggak bisa menyusui langsung hingga Moms yang merasa tidak nyaman secara psikologis karena mendapat tekanan dari keluarga atau lingkungan.

Berbagai kondisi tersebut, kata dokter spesialis anak konsultan di RSAB Harapan Kita, DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dapat menyebabkan turunnya atau bahkan terhentinya produksi ASI yang bisa memengaruhi kesehatan ibu dan bayi secara keseluruhan.

Bila Moms mengalami kondisi ini, dr. Ariani memberikan tips yang bisa membuat ASI kembali produksi setelah berhenti sementara waktu, agar kesehatan bayi tetap terjaga dan nutrisinya terpenuhi.

"Menyusui kembali bayi secara langsung ke payudara setelah kurun waktu tertentu disebut relaktASI. Agar berjalanan lancar dan produksi ASI kembali normal, ada beberapa cara relaktASI yang bisa ibu lakukan," ujar dia, beberapa waktu lalu.

1. Prinsip ASI, suplai sama dengan demand  
Dokter Ariani mengingatkan bahwa produktivitas ASI sama seperti ekonomi yang berprinsip suplai sama dengan demand.

Semakin sering payudara dikosongkan, maka akan semakin meningkat pula produksi ASI.

Kondisi ini, lanjut dia, berlaku untuk kedua payudara, sehingga pengosongan yang dilakukan setiap dua jam sekali adalah hal wajib yang harus dilakukan Moms.

2. Banyak minum air
Moms, kata dr. Ariani, sebaiknya juga memperbanyak minum air putih, karena bahan baku utama untuk memproduksi ASI.

3. Sediakan waktu untuk istirahat berkualitas
Aturlah waktu untuk istirahat yang berkualitas.

Moms bisa memanfaatkan waktu untuk istirahat misalnya saat bayi tidur.

Tubuh yang lelah, kata dr. Ariani, bisa memengaruhi kondisi pikiran yang stres, yang pada gilirannya akan menurunkan ASI.

"Jika dibutuhkan, ibu bisa mengonsumsi suplementASI galaktagog atau suplemen untuk memperlancar ASI yang bisa dibeli bebas atau dengan resep dokter," sarannya.

4. Cek pompa ASI 
Selain itu, bagi Moms pekerja yang menggunakan pompa ASI, dr Ariani menyarankan untuk memeriksa alat tersebut.

Biasanya pompa yang terlalu sering dipakai bisa berkurang kekuatan vakumnya.

5. Perkuat bonding ibu dan bayi
Nah, agar produksi ASI semakin lancar, dr. Ariani juga menyarankan Moms memperkuat bonding dengan bayinya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara sering menggendong, skin to skin, atau pijat bayi yang dilakukan sendiri.

Nggak cuma itu, dr. Ariani juga menghimbau agar Moms nggak takut pada istilah 'bau tangan' karena terlalu sering menggendong. "Itu mitos yang nggak benar," ujarnya singkat.  

6. Pijat oksitosin 
Moms Ibu juga bisa mencoba pijat oksitosin untuk menghASIlakn love hormon alias oksitosin.

Merasa penuh cinta, membuat hormon tersebut akan memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak.

Pijat ini bisa Moms lakukan dengan pasangan atau orang terdekat.

7. Suplemental nursing system
Cara lain, kata dr. Ariani bisa menggunakan suplemental nursing system. Bentuknya seperti suntikan dan selang tanpa jarum.

"Ada yang wadahnya dikalungkan di leher. Gunanya agar ASI bisa terproduksi kembali dengan cara dipancing dulu," jelasnya.

8. Dukungan dan kASIh sayang suami dan keluarga 
Tips terakhir yang nggak kalah penting dari dr. Ariani adalah Moms mendapat dukungan dan kASIh sayang dari suami, keluarga dan orang terdekat agar pikiran tenang, nyaman dan rileks, sehingga berpengaruh pada kelancaran produksi ASI.

 

Tag ASI

Terkini