Dear Moms, Ini Penyakit Bayi yang Berbahaya serta Gejalanya
tidak semua jenis penyakit bayi dapat dengan mudah dikenali. Seringkali Moms tidak paham dengan penyakit yang diderita si kecil karena ia belum bisa berbicara atau menunjukkan bahwa ia sedang sakit di bagian tubuh tertentu.
Moms, tidak semua jenis penyakit bayi dapat dengan mudah dikenali. Seringkali Moms tidak paham dengan penyakit yang diderita si kecil karena ia belum bisa berbicara atau menunjukkan bahwa ia sedang sakit di bagian tubuh tertentu.
Karena itu, Moms harus lebih cermat lagi dan mewaspadai dalam melihat gejala-gejala yang dialami bayi.
Apa saja sih gejalanya jika si kecil sakit yang berbahaya? Yuk, ikuti uraian berikut ini seperti yang dilansir dari Alodokter.
Saat merasa kesakitan, bayi sering kali menangis tanpa henti atau tampak rewel. Namun, ada pula gejala lain yang bisa menjadi pertanda adanya penyakit pada bayi, misalnya demam, bayi tampak lemas dan pucat, hingga kaki dan tangannya terasa dingin.
Umumnya saat bayi sakit ada beberapa tanda dan gejala lain yang menunjukkan bayi sedang sakit, di antaranya kulit tubuh dan wajah bayi tampak pucat, kebiruan, atau kuning, muncul ruam kemerahan di kulit, muntah, misalnya muntah darah atau muntah berwarna hijau.
Selain itu bisa saja muncul tanda lain seperti tidak mau menyusu atau makan, lebih jarang buang air kecil atau tidak berkemih sama sekali, BAB berdarah atau terdapat bercak darah di fesesnya, demam, suhu tubuh bayi turun hingga di bawah 36o celcius, terutama pada bayi berusia di bawah 3 bulan, kaki dan tangan terasa dingin dan tampak pucat, gangguan pernapasan, misalnya napas sesak dan cepat atau napas berbunyi serta kejang.
Moms, setiap bayi memang bisa saja sakit atau terkena penyakit tertentu.
Tetapi ada beberapa faktor yang membuat bayi lebih rentan sakit, seperti bayi lahir prematur, yaitu bayi yang lahir ketika usia kandungan belum 37 minggu, ada riwayat infeksi pada ibu selama mengandung.
Faktor lainnya adalah terjadi pecah ketuban lebih awal selama 18 jam sebelum bayi lahir, terutama jika bayi lahir pada usia kehamilan 37 minggu dan ada riwayat konsumsi obat-obatan atau alkohol pada ibu selama kehamilan
Beberapa penyakit Bayi dan Penanganannya
Beberapa jenis penyakit berikut ini berbahaya dan kerap terjadi pada bayi.
1. Diare
Moms, mungkin agak sulit membedakan gejala diare pada bayi yang masih menyusui dengan buang air besar biasa.
Namun, jika si kecil buang air besar lebih sering dan lebih cair wujudnya ini mungkin menandakan si kecil terkena diare. .
Selain BAB lebih sering dan mencret, diare pada bayi juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti mulut bayi kering, menangis tanpa air mata, rewel, kurang mau minum atau menyusu, tubuhnya tampak lemas, dan matanya terlihat cekung.
Jika terjadi gejala seperti ini, maka pertanda bayi mengalami dehidrasi dan harus segera di bawa ke dokter.
Sebab kondisi ini membahayakan nyawa bayi jika dibiarkan atau terlambat dibawa ke dokter.
2. Respiratory syncytial virus (RSV)
Respiratory syncytial virus (RSV) adalah penyakit infeksi virus pada paru-paru dan saluran pernapasan yang umumnya menyerang bayi dan anak-anak serta lebih beresiko pada bayi prematur.
Infeksi RSV dapat menyebabkan bayi terkena bronkitis dan pneumonia.
Gejala umum dari infeksi RSV pada bayi adalah napas cepat dan berbunyi, demam, batuk, pilek, serta lesu.
Jika si kecil menunjukkan gejala RSV, batasi kontaknya dengan orang lain dan jagalah kualitas udara di dalam rumah agar tetap bersih dan segar.
Selain itu jauhkan si kecil dari polusi dan asap rokok.
penyakit bayi ini umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari.
Tetapi jika si kecil berusia dibawah 3 bulan atau jika mengalami gejala yang berbahaya seperti sesak nafas, tubuh terlihat sangat lemas dan kulit tampak kebiruan maka segeralah di bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Otitis media
Otitis media adalah infeksi bakteri atau virus pada telinga bagian tengah dan lebih berisiko terjadi pada bayi yang sering pilek, batuk, atau banyak terpapar polusi, misalnya asap rokok.
Gejala bayi yang terkena infeksi telinga adalah bayi menjadi lebih rewel atau banyak menangis, sering menarik telinga, demam, muntah, keluar cairan dari telinga, hingga gangguan pendengaran.
Saat si kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Hal ini penting untuk mencegah komplikasi berbahaya, seperti gangguan pendengaran permanen atau meningitis.
4. Diabetes pada bayi
Moms, ternyata diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga bisa menyerang bayi dan anak lho.
Biasanya penyakit ini terjadi pada bayi yang terlahir dari ibu yang memiliki diabetes gestasional.
Umumnya bayi bayi yang mengalami diabetes akan memiliki berat badan lahir lebih besar dari bayi normal.
Selain itu, diabetes pada bayi juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti penyakit kuning, sesak napas, lemas, kejang, cepat haus, wajah bengkak, hingga tubuh gemetaran atau tremor.
Jika bayi terkena diabetes, maka ia akan lebih berisiko mengalami diabetes tipe 1 di kemudian hari.
Karena itu, penyakit ini perlu ditangani langsung oleh dokter.
5. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor ganas atau kanker pada retina yang dapat menyerang anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
Gejala penyakit ini adalah ukuran pupil mata yang membesar, posisi mata tidak sejajar atau juling, terdapat pantulan cahaya berwarna putih pada pupil mata, serta gangguan penglihatan.
penyakit ini harus segera ditangani oleh dokter karena jika terlambat ditangani maka akan beresiko tinggi kematian bayi dan anak-anak.
6. Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang akibat infeksi virus maupun bakteri yang biasa menyerang anak-anak maupun bayi.
Gejala penyakit ini adalah leher kaku, demam tinggi, sakit kepala hebat, muntah, sensitif terhadap cahaya, ruam kemerahan, sering mengantuk, kejang, dan tidak nafsu makan.
penyakit ini harus mendapat penanganan yang tepat dan cepat dari dokter agar tidak berakibat fatal pada anak.
7. Sepsis
Sepsis merupakan kondisi medis serius yang terjadi akibat infeksi berat pada tubuh.
Sepsis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi bisa juga karena virus.
penyakit ini bisa terjadi pada bayi baru lahir dan bayi yang sudah berusia lebih tua. penyakit ini pun berisiko terjadi pada bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah dan bayi yang terkena infeksi ketika masih di dalam rahim atau saat dilahirkan.
Beberapa gejala bayi yang terkena sepsis adalah sering mengantuk, napas sangat cepat, muntah, diare, demam, suhu tubuh menurun, tidak mau menyusu, serta kulit yang tampak pucat atau kuning.
Sepsis merupakan kondisi berbahaya pada bayi.
Jika tidak segera diobati oleh dokter, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang fatal.
8. Necrotizing enterocolitis (NEC)
penyakit bayi ini terjadi ketika usus besar bayi meradang, sehingga muncul luka atau bahkan lubang di usus bayi.
penyakit ini banyak menyerang bayi yang baru lahir atau beberapa bulan pertama setelah kelahirannya.
Penyebab terjadinya NEC belum diketahui secara pasti hingga saat ini.
Tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi prematur atau terlahir dengan berat badan rendah, bayi yang diberi susu formula, atau bayi yang mengalami kekurangan oksigen saat lahir.
Selain itu, NEC juga diduga disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran cerna bayi.
Bayi yang terkena penyakit ini mengalami gejala mual, muntah, rewel karena nyeri perut, lemas, kurang mau menyusu, dan terdapat darah pada tinja.
Jika tidak segera diobati, NEC bisa menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Moms, bayi umumnya memang rentan sakit karena daya tahan tubuhnya masih lemah dan belum berkembang sempurna.
Namun, apabila ia menunjukkan gejala berat yang tidak kunjung membaik, hal ini bisa jadi pertanda bahwa bayi sedang sakit atau terkena penyakit tertentu karena itu jangan ragu untuk segera periksakan si kecil ke dokter ya