Beda Gejala Gerd pada Bayi, Balita dan Remaja: Moms n Dads Perlu Waspada Bila Buah Hati Mengalaminya
Meski nggak semua gerd berakibat buruk bagi kesehatan, tetapi Moms n Dads perlu tetap waspada.
Tahukah Moms n Dads, gerd atau refluks yang selama ini diyakini banyak orang hanya diidap orang dewasa, ternyata bayi bisa juga terkena.
gerd itu sendiri adalah gangguan pencernaan dimana asam lambung naik ke pipa tenggorokan, bahkan bisa juga hingga ke mulut jika sudah terlalu sering dan parah.
Kondisi tersebut terjadi, karena terbukanya katup lambung yang menjadi pemisa antara lambung dan pipa tenggorokan.
Meski nggak semua gerd berakibat buruk bagi kesehatan, tetapi Moms n Dads tetap perlu waspada. Terlebih bila buah hati menunjukkan gejala yang mengkuatirkan.
Dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)., mengatakan gejala gerd setiap usia berbeda-beda.
Gejala gerd pada bayi
Pada bayi usia kurang dari empat bulan misalnya, terkadang mengalami muntah karena minum terlalu kenyang.
Namun bila muntahnya dekat dengan waktu minum ASI, lanjut dia, kemungkinan besar bukan karena gerd, tetapi karena bayi di bawah usia 4 bulan katup lambungnya belum kuat. Sehingga menyebabkan isi lambung kembali naik.
"Kalau tidak ada gejala sama sekali kemudian refluks juga hanya sebentar, biasanya dengan bertambah umur katup lambungnya akan menguat sendiri," jelas dokter Eva dalam webinar Parent Class, beberapa waktu lalu..
Meski demikian Moms n Dads perlu memerhatikan pertumbuhan si kecil bila muntah semakin sering.
Mengapa? Karena bisa berakibat nafsu makan anak menurun dan berdampak berat badannya nggak kunjung naik atau terlalu lambat dari usianya.
"Itu harus segera waspada, diperiksakan ke dokter," jelas dr. Eva.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pada balita, gejala gerd bisa membuat anak rewel setiap kali akan diberi makan.
Kondisi tersebut terjadi karena anak mungkin merasa tenggorokannya sakit akibat asam lambung naik.
Selain itu, gerd, sambung dr. Eva, kadang disertai pula rasa nyeri di perut atau dada.
"Atau batuknya lama, kadang-kadang yang parah juga bisa menyebabkan sesak," katanya.
Gejala gerd pada Anak yang Lebih Besar
Pada anak yang lebih besar usianya, gejala gerd bisa ditandai muntah yang lebih sering.
"Terkadang, karena terlalu sering muntah bisa sampai berdarah. Akibatnya, anak juga bisa anemia, tapi tidak semua anemia (gejala gerd). Jadi, Jadi harus ada muntah dulu," terang dr. Eva panjang lebar.
Selain itu, sambung dia, anak yang mengidap gerd juga bisa mengalami gangguan tidur, terbangun malam-malam lalu nangis.
"Kadang-kadang juga sakit perut. Pada anak yang sudah agak besar giginya keropos, itu juga harus hati-hati. Kalau gigi keropos kemungkinan asam lambung sudah naik sampai ke mulut akhirnya menimbulkan erosi pada gigi," urai dr. Eva.
Pada gejala yang berat, gerd bisa menyebabkan radang paru berulang, dan napas berbunyi.
Gejala gerd pada Remaja
Sedangkan gejala gerd pada Remaja, karena sudah bisa mengekspresikan kondisi yang dirasakannya, kata dr. Eva, biasanya akan mengatakan tenggorokannya terasa panas seperti terbakar, sakit leher, suara serak setelah makan sesuatu, mulut asam, hingga merasa makanan tersangkut di tenggorokan akibat terhambat oleh asam lambung yang naik ke tenggorokan.
"Terakhir juga bisa sebabkan batuk kering dan napas berbau asam," tuturnya.
Sedangkan pada anak dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya anak obesitas atau terlalu sering makanan asam, cokelat, minuman berkafein, gerd bisa makin parah atau memburuk
"Makanan berlemak juga bisa menimbulkan asam lambung naik. Makanan digoreng atau pedas termasuk juga bawang putih, bawang merah, dan tomat," pungkasnya.