health

Minggu, 4 Desember 2022

Alhamdulillah, Kasus Gangguan Ginjal Akut Menurun

Penurunan kasus gangguan ginjal akut menyusul kebijakan pemerintah melarang sementara penggunaan obat sirup anak.


Ery Syahria
Ilustrasi anak sakit [Pexels.com]
Ilustrasi anak sakit [Pexels.com]

Ini jadi kabar baik buat para orangtua di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak terus menurun. 

Juru Bicara Kemenkes, dr. M Syahril mengatakan penurunan kasus ini menyusul kebijakan pemerintah melarang sementara penggunaan obat sirup anak. Larangan ini berlaku sejak 18 Oktober 2022. 

"Sejak itu kasus penambahannya tidak terlalu banyak dan angka kematian menurun,” kata Syahril di Jakarta.

Kasus gagal ginjal akut naik drastis pada Agustus 2022. Angka kenaikannya bisa mencapai puluhan. 

Namun sejak ada larangan penggunaan obat sirup, penambahan hanya sekitar 1-5 kasus saja. 

Sementara, tercatat sampai 1 November 2022, total kasus gangguan ginjal akut mencapai 304. Anak yang meninggal sebanyak 159, 99 sembuh, dan 46 lainnya masih jalani perawatan.

Sebanyak 173 kasus, pasien didominasi anak usia 1-5 tahun. Pasien di bawah 1 tahun 46 kaus. Untuk pasien 6-10 tahun 43 kasus dan sebanyak 42 kasus pada pasien berusia 11-16 tahun.

Sejauh ini, obat antidotum Fomepizole yang disebut bisa mengurangi gejala hingga menyembuhkan penderita gangguan ginjal akut. Tapi penggunaan obat ini tetap tak bisa memastikan kesembuhan penderita, khususnya yang sudah alami stadium 3.

Menurut Syahril, obat Fomepizole diberikan pada awal sakit karena sifatnya sebagai penawar.  

"Jadi antidotum terhadap gangguan ginjal akut misterius, sebaiknya diberikan seawal mungkin. Apabila stadium berat sudah sulit," katanya. 

Tag Gangguan Ginjal Akut

Terkini