Aji Yusman Curhat Sang Istri Sempat Alami Preeklamsia, Ini Cara Mencegahnya
Aji baru saja kehilangan calon buah hatinya yang meninggal di kandungan sang istri saat usia kandungan 6 bulan
Lama tak terlihat di layar kaca, pemain sinetron Aji Yusman kembali muncul membawa berita kurang menyenangkan. Pasalnya, ia baru saja kehilangan calon buah hatinya yang meninggal di kandungan sang istri saat usia kandungan 6 bulan.
Kabar ini menjadi pembicaraan publik, ketika pemain Inikah Cinta tersebut mengumumkan di akun instagram miliknya bahwa ia membuka donasi untuk operasi pengangkatan janin.
Ia juga menuturkan bahwa keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa melakukan tindakan medis untuk istrinya.
Saat itu, Aji mengaku awalnya ia tidak tahu bahwa istrinya ternyata tidak boleh hamil lagi setelah melahirkan anak ketiga karena sang istri rupanya mengidap preeklampsia sejak melahirkan anak ketiga.
Akan tetapi, hal itu tidak diberitahukan oleh dokter yang menangani istrinya saat melahirkan anak ketiga mereka.
“Kan ada pre-eklampsia sudah ada sejak proses kelahiran normal anak ketiga. Tekanan darahnya sudah tinggi, cuma kita enggak dapat note dari dokter sebelumnya, dengan kesehatan kondisi istri, seharusnya enggak boleh hamil lagi,” tutur Aji dikutip pada Rabu (18/1/2023).
Terkait hal tersebut, Dokter Umum dr. Niko Latief menjelaskan bahwa preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang terjadi saat hamil.
"Jadi kita luruskan dulu, sebenarnya bukan istilah early eklamsia. Jadi ada preeklamsia dan eklampsia," kata Niko dalam acara FYP.
preeklamsia adalah tekanan darah tinggi saat hamil. Sedangkan eklamsia adalah tekanan darah tinggi yang disertai kejang saat hamil.
Menurut Niko, preeklamsia dapat dicegah dengan cara merencanakan kehamilan dengan baik.Sebelum hamil, para ibu sebaiknya periksa dan konsultasi dulu ke dokter.
Pastikan Bunda sudah mengetahui riwayat tekanan darah tinggi di kehamilan sebelumnya atau di keluarga.
Tak hanya itu saja, pastikan Anda menjaga asupan nutrisi saat program hamil. Anda juga perlu konsumsi vitamin yang sudah diresepkan dokter dan menjalani terapi-terapi pengobatan bila memiliki riwayat preeklamsia.
"Sebelum hamil harus diperiksa ke dokter, mematangkan persiapan sebelum terjadi kehamilan apalagi bila sebelumnya ada riwayat darah tinggi, harus hati-hati untuk kehamilan berikutnya. Kalau ada riwayat, nantinya bakal ada terapi-terapi yang akan diberikan sama dokter," ujar Niko.
"Selain itu, nutrisi harus dijaga, serta vitamin dan kalsium yang dikasih dokter harus dikonsumsi agar mencegah preeklamsia,” tuturnya.